Selasa, 23 Februari 2010

ISI PERUT

sambel terasi, nasi uduk, rames
pepes tahu dan nasi padang
masih enak aja masuk ke perut
meskipun bisa panas dalam

baso urat, bubur glintir, kopi susu
rempeyek dan ketoprak
masih enak aja masuk ke perut
meskipun bisa diare

tulang ikan, tulang ayam
tulang sapi dan tulang orang
bisa aja masuk ke perut
meskipun pasti keras

isi dompet, isi kantong, isi rumah
isi pekarangan bahkan isi dunia
semuanya bisa masuk ke perut
karena manusia itu serakah

perut yang hanya sejengkal
bisa menjadi lebar
cuma akal yang cerdas sehat
mencegah perut menelan isi dunia

ASA

melihat jauh yang begitu dekat
cepat terasa lambat
atau gambaran keputus asaan
tak boleh hanya berpangku tangan

catatan demi catatan tergores
mempropagandakan angan-angan
bahkan siang jadi malam
angan-angan tak semudah asa

berjalan melewati kepingan hari
tanggal, minggu, bulan sampai tahun
masih jalan ditempat
di mana awal terbuka asa

dengan manis apakah terasakan pahit
dengan sakit apakah berubah sehat
dengan senyap apakah berganti gempita
asa masih tertanam dalam, dalam sekali

Jumat, 12 Februari 2010

BUNTUT BEROKAN
Kedeleng ning pojok lawang
ana prawan disawang
ayune 'ra kejagan
sampe sering kelingan

Buntut buntut berokan
digawe jangan asem
kakang rada pikiran
yen nok ayu'e mesem

reff:
Mangan
poci isie santen
poci digawe sing adonan
wa kaji bu kaji coba delengen
anak prawane wis kudu kawinan

Nemu watu bentuke kerang
kerang ditenteng meng karang combong
milih mantu sing kaya reang
wonge ganteng uga bli sombong

buntut buntut berokan
dudu buntute curut
kakang dadi pikiran
yen nok ayu'e mrengut

kembali ke reff..

Sing mesem arane sapa
sing mrengut anake sapa
kakang wis ora tahan
ndeleng prawan ning pojok lawang

buntut buntut berokan
digawe sing kayu jati
kakang keedanan
ning anake wa kaji

cintaku
samar kulihat Engkau dalam diam
saat ramai tak jelas sama sekali
aku lupa bentukMu
wahai cintaku mengapa Engkau semenggu

sunyi hatiku tanpaMu
seakan hidup yang sia-sia
nafasMu masih terasa mengendus di kalbu
inikah pertanda aku ini kepunyaanMu

Engkau yang punya segalanya
mengapa tak Kau peluk aku erat
erat sekali dan jangan Kau lepas
selalu berharap tak lepas menyebutMU

cintaku hanya kepadaMu
masihkah ada cintaMu untukku
seperti cintaMu pada yang lain
seperti darah dan urat nadi

Kamis, 11 Februari 2010

tanya
Inikah cinta yang kau janjikan???
sebaris kata merayu syahdu
luas bagai laut tak bertepi
dalam seperti sembilu menyayat hati

pertama dan terakhir
selalu berbeda
kemantapan hati terombang ambing
cinta yang semu

akankah cinta melukai cinta lain???
sudah berakhir
onak menancap terlalu dalam
ah . . . cinta semuanya palsu
Sang Surya
Ibu itulah sang surya
menerangi hati gelap di lorong terang
menjaga kokohnya tetap tegak berdiri
kemilau amat tak menyilaukan

Ibu itulah sang surya
menghangati dingin biar tetap semangat
kabar baik yang selalu datang
ingin mengabdi entah kapan

Ibu itulah sang surya
kabut hilang karenya
sepi sirna oleh pantulan cahaya
meski malam akan datang

Ayah itulah sang surya
menjaga sinar tetap berpijar
cinta berbalut luka
selalu menggugah kebaikan

Ayah Ibu itulah sang surya
abadi sinarnya buat bumi
akulah bumi itu
tanpa pamrih menghangati menerangi

buat anak2ku

ayah hanya tulang dan nafas
sebalut kulit menyelimuti darah
hidup yang penuh muslihat
terbanting tulang karenanya

ayah hanyalah petuah
memberi jalan agar terbuka alam
makna kesehajaan dibayar mahal
buat kalian ayah tetap bertahan

ayah hanya setetes keringat
menetes titik demi titik
buat hidup yang semakin lengkap
tak pernah lelah menjaga kalian

ayah hanya cermin
menandakan kebajikan dihati kalian
biar jauh biar dekat
cermin itu tetap jernih buat berkaca

jadikan contoh yang baik
buang jauh sifat yang buruk
kegagalan orang tua kalian
jangan menjadi tangis tak berkesudahan

hidup bukan mimpi
mimpi tetap hidup
biar hidup selalu hidup
jangan banyak mimpi