Senin, 21 Mei 2012

sebuah penantian

buat istriku tercinta...

malam yang lelap masih tak terpejam
subuh menggaungkan adzan
baru bisa meluruskan kedua kaki
akan terpaut kerinduan pada mata terpejam

mahluk kecil itupun beringsut
bentuk tangan kakinya menonjok
dinding perut yang hanya terbalut kain sarung
kaku kadang keras atau bersenda

iba melihat ibu yang membawa serta
dalam kantung perut tak berbentuk
hanya nafas kecil atau sekedar lonjakan kaki
menendang kesana kemari

sebuah penantian akan datangnya
tamu agung yang kelak jadi penerus
besar dan punya mimpi yang tinggi
tapi siapa mahluk kecil ini

ibunya hanya pasrah mengelus sayang
sembilan bulan kan terus mengikuti
hingga kan tercapai jumlah waktu itu
diagnosa, analisa bahkan morfosa

ini benar sebuah penantian
dengan sabar dan penuh rindu
menanti datangnya buah hati
semoga Allah selalu memberi rohmat